Mahasiswa Intelektual atau Emosional
Pengertian Intelektual
Adalah suatu penalaran logika yang mana didasari oleh ilmu dan pengetahuan.
Kecerdasan intelektual atau IQ diperkenalkan oleh alfred binei, ahli pisikolog dari
prancis pada abad ke-20, pengertian kecerdasan intelektual (lQ) menurut beberapa
ahli adalah sebagai berikut:
• Surya Barata (1982)
Kecerdasan intelektual di definisikan sebagai kapasitas yang bersifat umum dari
individu untuk mengadakan penyesuaian terhadap situasi- situasi baru atau masalah
yang di hadapi.
• Sorenson (1977)
Kecerdasan mielek'tual adalah kemampuan untuk berpikirabstrak, belajar merespon
dan kemampuan untuk beradaptasi dengan lingkungan.
• Stem (1953)
Kecerdasan intelektual adalah daya menyesuaikan diri dengan keadaan baru dengan
menggunakan alat-alat berpikir menurut tujuan.
Karakteristik Kecerdasan Intelektual (IQ)
Umumnya seseorang beranggapan hasil tes IQ berkaitan dengan keceradasan, anak
ber-IQ 130 di anggap berkemampuan Iuar biasa dalam segala bidang. Jika anak juga
olahraga namun ber IQ tarap rata-rata atau anak yang nilai matematika yang jeblok
dan IQ nya tetap rata-rata di anggap bodoh. Pemahaman seperti itu tidak tepat, IQ
hanya mengukur kemampuan linguistik dan logika matematika sedangakan
kecerdasan mengacu pada kemampuan problem solving. Kenyataan IQ tinggi tak
menjamin yang bersangkutan berhasil dalam kehidupan kelak, peranannya hanya
sebesar 20%.
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kecerdasan Intelektual
Sebagaimana yang telah kita ketahui bahwa setiap individu memiliki tingkat IQ yang
berbeda-beda, ada pandangan yang menekankan pada bawaan (pandangan
kualitatil) dan ada yang menekankan pada proses belajar (pandangan kuantitatif)
sehingga dengan adannya perbedaan pandangan tersebut dapat di ketahui bahwa di
pengaruhi oleh faktor-faktor sebagai berikut:
-
Pengaruh faktor bawaan
Banyaknya peneliti yang menunjukan bahwa individu-individu yang berasal dari
satu keluarga atau bersanak saudara.
-
Pengaruh faktor lingkungan
Perkembangan anak sangat di pengaruhi oleh gizi yang di konsumsi oleh karna itu ada hubungan antara pemberian makanan bergizi IQ seseorang.perbansingan makanan bergizi ini merupakan salah satu pengaruh lingkungn yang amat penting, seperti pendidikan, latihan berbagai keterampilan, dan Iain-lain.
-
Stabilitas kecerdasan intelektual(IQ)
Stabilitas IQ tergantung perkembangan organik otak. -
Pengaruh faktor kematangan
Tiap organ dalam tubuh manusia mengalami pertumbuhan dan perkembangan, tiap organ (fisik maupun pisikis) dapat dikatakan telah matang jika la telah mencapai kesanggupan menjalankan fungsinya. -
Pengaruh faktor pembentukan
Pembentukan lalah segaia keadaan di luar diri seseorang yang mempengaruhi perkembangan IQ. -
Minat dan pembawaan yang khas
Minat mengarahkan perbuatan kepada suatu tujuan dan merupakan dorongan bagi perbuatan itu. Dalam diri manusia terdapat dorongan-dorongan motif-motif yang mendorong manusia untuk berintraksi dengan dunia luar. -
Kebebasan
Kebebasan berarti bahwa manusia itu dapat memilih metode- metode tertentu dalam memecahkan masalah-masalah. Manusia mempunyai kebebasan memilih metode, juga bebas bebas dalam memilih masalah sesuai dengan kebutuhannya.
Pengertian Emosional
Adalah sesuatu yang didasari oleh nurani dan ego (hawa nafsu). Rissyo dan Nurma
(2006:5), menjelaskan bahwa berdasarkan pengertian emosional, kecerdasan
meliputi kemampuan membaca, menulis dan berhitung yang merupakan keterampilan
kata dan angka yang menjadi fokus di pendidikan formal (sekolah) dan sesungguhnya
mengarahkan seseorang untuk mencapai sukses di bidang akademik. Emosi yaitu
keadaan yang keras timbul dari hati, perasaan jiwa yang kuat seperti sedih, luapan
perasaan yang berkembang dan surut dalam waktu cepat. Ahmad (2007:27),
menjlaskan bahwa emosi merujuk pada suatu perasaan dan pikiran-pikiran yang
khasnya, suatu keadaan yang biologis serta serangkai kecerdasan untuk bertindak.
Emosional adalah hal-hal yang berhubungan dengan emosi.
-
Goleman(2003:45)menjelaskankecerdasanemosionaladalahkemampuanuntuk
memotivasi diri sendiri dan bertahan menghadapi prustasi, mengendalikan dorongan hati dan tidak melebi-lebihkan kesenangan, mengatur suasana hati dan menjaga agar bebas dari setres tidak melumpuhkan kemampuan berfikir,berempati dan berdoa.
-
Wibowo (2006:5) menjelaskan kecerdasan emosional merupakan kecerdasan menggunakan emosi sesuai dengan kegiatan, kemampun untuk mengendalikan emosi sehingga memberi dampak positif,
Komponen Kecerdasan Emosional
Terdapat lima dimensi atau komponen kecerdasan emosional (EQ) yaitu:
1. PengenalanDiri(Selfawareness)
Pengenalan diri berarti pengendalian perasaan, mengetahui keadaan dalam diri, hal yang disukai dan intuisi. Pengendalian diri adalah mengenali emosi sendiri
mengetahui kekuatan dan keterbatasan diri, serta keyakinan akan kemmpuan
sendiri.
-
Perbaikan Diri (Self regulation)
Perbaikan diri adalah mengelola keadaan dalam diri dan sumber daya diri sendiri, Pengendalian diri adalah menahan emosi dan dorong negatif, pribadi. siap terhadap perubahan dan terbuka terhadap i d e - ide serta informasi baru.
-
Motivasi(Motivation)
Motivasi adalah dorongan yangmembimbing atau membangun peraihan sasaran atau tujuan. Motivasi adalah dorongan untuk menjadi Iebih baik, menyesuiakan dengan sasaran kelompok atau organisasi,kesiapan untuk memanfaatkan kesempatan d a n kegigihan dalam memperjuangkan kegagalan dan hambatan. -
Empati(Empathy)
-
Keterampilan Sosial (Social skill)
Keterampilan sosial adalah kemahiran dalam mengunggah tanggapan yang dikehendaki oleh orang lain.di antaranya adalah kemampuan persuasif. mendengarkan dengan terbuka dan memberi pesan jelas, kemampuan menyelesaikan pendapat, semangat,kolaborasi dan koperasi, serta feamhuiding
(Goleman dalam Rissyo dkk, 2006:6)
Berdasarkan pengertian-pengertian di atas, menarik kesimpulan bahwa kecerdasan
emosional merupakan kemampuan untuk mengendalikan perasaan,motivasi diri
sendiri dan bertahan menghadapi frustasi, mengendalian dorongan hati dan emosi
sehingga memberikan dampak positif dan menjaga agar beban stres tidak
melumpuhkan kemampuan berfikir dan berempati
Faktor yang mempengaruhi intelektual dan emosional seseorang.
Ada 2 faktor penentu seseorang dalam meraih intelektualitas mereka dan pembentukan emosional mereka.
1. Lingkungan
Lingkungan adalah factor penunjang utama dalam pembentukan karakter
pribadi. Proses pembelajaran pertama seorang anak adalah di lingkungan
keluarga, sekolah, dan tetangganya. Lingkungan yang baik akan memiliki
dampak yang positif dalam pembentukan karakter. Sebagaimana Rasulullah
SAW pernah bersabda, Dari Abu Musa Al-Asy'ari -raḍiyallāhu 'anhu- secara
marfū', "Sesungguhnya perumpamaan orang yang bergaul dengan orang saleh
dan orang jahat, bagaikan orang yang berteman dengan penjual minyak wangi
dan pandai besi. Adapun penjual minyak wangi, bisa jadi memberi minyak
kepadamu atau kamu membeli minyak darinya, atau paling tidak kamu
mendapatkan aroma wangi darinya. Sedangkan pandai besi, mungkin ia akan
membakar pakaianmu atau kamu akan mendapatkan aroma tidak sedap
darinya."
2. Proses Pembelajaran
Proses pembelajaran yang baik akan menghasilkan pemahaman yang baik
pula. Terkadang seseorang dikatakan prematur dalam menimbah ilmu oleh
karena penyampaian sang guru yang kurang dapat dipahami atau materi yang
belum tuntas sehingga menimbulkan penafsiran yang keliru.
Kecerdasan Intelektual
Kecerdasan Intelektual merupakan kemampuan seseorang untuk memanipulasi dan menggunakan aturan aturan formal, seperti aturan tata bahasa atau dalam hal berhitung. Indikator-indikator dari kecerdasan intelektual adalah kemampuan figur, kemampuan verbal dan kemampuan numerik.
Kecerdasan Emosional
Kecerdasan Emosional merupakan kemampuan seseorang dalam kesadaran diri, kendali diri, empati, motivasi, dan keterampilan sosial. Indikator-indikator dari kecerdasan emosional adalah kesadaran kiri, kendali diri, motivasi, empati dan keterampilan sosial.
Kecerdasan Spiritual
Kecerdasan Spiritual adalah adalah kecerdasan untuk memecahkan persoalan makna dan nilai, yaitu kecerdasan untuk menempatkan perilaku dan hidup dalam konteks makna yang lebih luas, kecerdasan untuk menilai bahwa tindakan atau jalan hidup seseorang lebih bermakna dibanding dengan yang lain. Indikator kecerdasan spiritual meliputi hal-hal berikut: mutlak jujur, keterbukaan, pengetahuan diri, fokus pada kontribusi dan spriritual nondogmatis
Komentar
Posting Komentar